Wisata ke Makam Raja Sidabutar di Desa Tomok - Samosir

By CERITA WINNIE BLOG - April 05, 2016




Saya jadi teringat perjalananku Maret thn 2014 yang lalu, saat mengunjungi sebuah makam yang menjadi daya tarik wisata di Pulau Samosir. Berawal saya suka menonton TV yang edisi jalan-jalan, waktu itu edisi jalan-jalannya ke Makam Raja Sidabutar di desa Tomok. Saya heran!! Emang ada ya Makam Raja Sidabutar di Sumatera Utara, koq saya baru tau ya

*aduhh gimana sich katanya berasal dari Tanah Batak kok nggak tau desa Tomok -_-

Dan dalam rangka saya yang memang selalu setahun sekali punya rutinitas mudik ke kampung halaman, Sumatera Utara. Moment mudik ini juga saya manfaatin untuk pergi ke desa Tomok. Kebetulan sepupu saya (Rani) dan saudara saya dengan senang hati mau mengantar saya jalan-jalan ke desa Tomok, Pulau Samosir.

***

Desa Tomok terletak di daerah Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Tomok merupakan pintu gerbang menuju Pulau Samosir. Perjalanan menuju Tomok bisa dimulai dari Pelabuhan Ajibata. 

Waktu itu perjalanan kami di mulai dari kota Siantar. Jarak Siantar ke Pelabuhan Ajibata itu memakan waktu 2 jam. Sesampainya di Ajibata, ternyata loket untuk beli tiket kapalnya belum dibuka karena ternyata disana setengah jam kapalnya tiba di Pelabuhan barulah loket tiketnya dibuka.

Berikut jadwal untuk Kapal baik dari Ajibata - Tomok atau Tomok - Ajibata. 

www.parapatnews.com


Karena kemarin kami sampai dipelabuhan Ajibata jam 12, saya sempat makan siang dulu didaerah pelabuhan Ajibata. Sambil menghabiskan waktu, kita pun foto-foto karena pemandangannya langsung mengarah ke Danau Toba.

Danau Toba

Kapal inilah yang mengantar kita ke Pulau Samosir

Perjalanan dari Ajibata ke Pulau Samosir sekitar setengah jam *tapi kemaren kita hanya perjalanan kurang dari setengah jam sich*. Selama di dalam Kapal, mata dimanjakan dengan view Danau Toba. Sungguh indah sekali ciptaan Tuhan dan aku bangga kampungku punya danau yang seindah ini. Thank's God :'))

Sesaat menyebrang menuju Pulau Samosir
God has created Toba Lake when He's smile :)

Sampai di Tomok, pelabuhan ini ramai sekali dengan orang-orang lokal yang ingin/hendak menyebrang atau sedang menjajakan dagangannya dan pasti juga ramai dengan turis asing yang mau berwisata atau turis lokal seperti saya.

Pulau Samosir keliatan doank di maps kecil tapi nyatanya banyak dan beragam tempat wisatanya. Gak cukup satu hari bisa menjelajah Pulau Samosir tapi musti ambil penginapan beberapa hari baru kamu bisa menjelajah semuanya.

Baca juga ceritaku saat : Menari Bersama Patung Mistis Dari Tanah Batak

Salah satunya wisata di Pulau Samosir ada di Desa Tomok, ada banyak tempat wisata bisa dikunjungi yaitu perkampungan khas rumah Batak Samosir, patung sigale-gale, ada juga kuburan raja-raja kuno Batak yaitu Makam Raja Sidabutar. Makan Raja Sidabutar lah yang menjadi tujuan pertama saya di Tomok. Sebelum masuk, kita diwajibkan memakai Ulos (kain khas Batak) yang sudah disediakan digerbang masuk dan kita dipandu oleh penjaga makam tersebut. Tidak ada bayaran masuk ke dalam namun hanya ada kotak-kotak untuk sumbangan jika ingin memberi dengan seiklas hati.

Begitu masuk, langsung terlihat beberapa peti batu berukir kepala manusia.Didalam peti itulah raja-raja keturunan Sidabutar dimakamkan. Ada 3 raja beserta beberapa kerabatnya yang dimakamkan di kompleks ini. Jenasahnya tidak dikubur dalam tanah, tetapi hanya dimasukkan ke dalam peti yang terbuat dari batu alam.

Raja pertama dan kedua belum memeluk agama, tetapi menganut aliran kepercayaan Parmalin. Makam raja pertama yang terbuat dari batu dimana bagian kepala digambar sang raja memanggul anak.
Makam Raja Sidabutar yang pertama

Makam Raja kedua yang masih menganut kepercayaan yang dikenal yaitu Parmalin, digambarkan memiliki kepala berambut gimbal. Ini disimbolkan bahwa sang raja memiliki kesaktian dan tidak boleh dipotong rambutnya. Dibelakang bagian kepala, tepatnya bagian tengah peti batu ada tiga tungku. Konon kata Bapak Pemandu, tiga tungku tersebut ada artinya bahwa orang Batak harus saling menghormati, saling menasehati, dan saling menghargai.

Dibawah kepala Raja ada patung seorang ulama Islam dari Takengon Aceh yang bernama Syech Said. Syech Said dikisahkan berguru kepada raja yang kedua, yang juga menjadi panglima perangnya.
Di makam Raja Kedua Sidabutar terlihat diapit patung gajah. Konon, Gajah tersebut sebagai mahar yang ia bayarkan sewaktu meminang Boru Damanik.

Raja ketiga bernama Solompoan Sidabutar, sudah beragama Kristen setelah kedatangan Nomensen. Jadi di kuburan ini sudah bisa terlihat ada tanda salib.

Makam Raja Kedua Sidabutar dengan diapit Patung Gajahnya


Makam Raja Ketiga Sidabutar yang sudah menganut agama Kristen

Didepan kompleks pemakaman berdiri gapura besar yang kaya dengan ornamen yang diukir dengan watna merah, hitam, putih. Ketiga warna itu menjadi simbol spiritual orang Batak.

Gapura depan makam


Digapura terukir cicak mengahadap ke empat payudara. Menurut pemandunya, cicak menjadi lambang bahwa orang Batak harus bisa hidup seperti cicak, mudah beradaptasi dengan menempel dimana-mana. Sementara payudara merupakan simbol bahwa orang batak harus memiliki banyak anak. 

Aku berfoto di komplek Makam Raja Sidabutar
Aku dan Makam yang merupakan keturunan Raja Sidabutar


Di dalam kompleks makam ini, kita juga bisa lihat beberapa patung kepala yang diletakkan setengah lingkaran. Patung-patung tersebut menggambarkan bawahan raja dalam acara ritual memanggil hujan dengan diiringi gondang (musik khas Batak). Oia, menurut kepercayaan, pengunjung dilarang menyentuh bagian kepala patung-patung ini. Ingat ya!


Hulu Balang Raja Sidabutar

Selain itu juga ada beberapa meja dan kursi yang pada jaman itu dijadikan meja persidangan. Konon, dimeja dan kursi itulah Raja Sidabutar akan melakukan rapat dan jika ada penduduknya yang melakukan kesalahan akan dibawa ke meja persidangan dan apabila memang bersalah akan dihukum dengan cara memenggal kepalanya.

Meja Persidangan
Oiya untuk kalian guys jangan heran ya disini memang ada 2 kompleks makam yang bentuk rupa makamnya sama semua. Saya juga kurang tau kenapa bisa ada 2 tapi saya berpikir mungkin yang satunya lagi adalah replikanya ^.^

Tapi kompleks Makam Raja Sidabutar ini masih tersusun dengan baik dan rapi walaupun ada beberapa makamnya yang sudah berlumutan.


Setelah puas menjelajahi desa Tomok, kita juga dapat membeli oleh-oleh atau sekedar membeli cinderamata khas dari Pulau Samosir di Tomok Market seperti miniatur rumah khas Pulau Samosir atau barang-barang lucu khas Pulau Samosir. Lumayan kan membantu perekonomian warga lokal disini.

Tomok Market
Kerajinan Khas Pulau Samosir

Selain ada komplek Makam Raja Sidabutar, para turis juga dapat mengunjungi Museum Batak dan Melihat Pertunjukkan Patung Sigale-gale. Kalian bisa berkunjung dan mengenal kehidupan Batak jaman dulu dan juga menari bersama Patung Sigale-gale.

Desa Tomok selain menyimpan wisata Sejarah yang masih dilestarikan, tapi juga menyimpan keindahan pemandangan yang tentunya setiap turis domestik dan mancanegara tidak boleh melewatinya. Seperti pemandangan yang saya dapati waktu saya jalan-jalan sekitaran desa Tomok ini.

Bukit-bukit yang hijau dan padi-padi yang hijau kekuningan tidak boleh dilewati untuk saya berfoto-foto ria ^.^


Bukit-bukit bisa dijumpai di dekat Desa Tomok

Puas dengan perjalananku di desa Tomok, kami pun kembali ke kota Siantar. Kebetulan kami waktu itu dapat jadwal kapal jam 18.30 (kapal terakhir). Jam 18.30, kapal kami pun tiba di Pelabuhan Tomok.

Di dalam Kapal Tao Toba I ini juga nyaman banyak pedagang yang menjajakan jajanannya. Ada yang unik nech jajanannya. Namanya Telur Bebek khas Samosir tapi lucu dech telurnya kaya telur Ayam. Awalnya saya pikir juga telur Ayam tapi namboru (sebutan khas Batak) itu bilang ini telur Bebek. Rasanya pun tidak seperti telur Bebek yang kebanyakan di Pulau Jawa seperti Brebes yang asin-asin gitu tapi lebih seperti Telur Ayam. Entahlah saya pun kurang paham tentang Telur Bebek dan Telur Ayam yang penting saya kenyang, hehe

Selamat Menikmati desa Tomok :)

Telur Bebek khas Pulau Samosir


Enjoy my blog

Salam 


WinTravel

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments