HELLO YANGON! (SHWEDAGON PAGODA DAN DOWNTOWN YANGON) - MYANMAR PART III
By CERITA WINNIE BLOG - August 12, 2020
Nggak terasa sudah hari ke - 5 - saya menjelajah tanah Burma. Pagi tadi saya baru sampai setelah kemarin 3 hari menghabiskan waktu di Bagan. Dan beberapa hari ke depan, saya bakal eksplore Yangon.
Yeayy!!
Yangon merupakan kota terbesar di negara Myanmar, dulunya merupakan ibukota Negara Myanmar. Namun sejak tahun 2006 Pemerintah Myanmar memindahkan ibukota ke Naypyidaw. Namun terlepas itu, mengunjungi negara Myanmar tanpa mengeksplore Kota Yangon seperti ada yang kurang ya.
Nah dalam 3 hari ini gue bakal eksplore kota Yangon.
Jadi apa yang menjadi ciri khas di Kota Yangon? yang pasti disini ada Pagoda Shwedagon berlapis emas yang merupakan pagoda paling suci di Myanmar.
How To Get Shwedagon Pagoda
Untuk menuju ke Shwedagon Pagoda, ada dua alternatif transportasi yaitu bisa dengan bus lokal atau taksi online.
Aku nggak recommended untuk bus lokal di Yangon dengan alasan lebih aman dan nyaman. Sekedar info, bus lokal di Yangon, penampakannya kaya patas 213 jaman dulu di Jakarta jurusan Kampung Melayu - Grogol, dan tiap kali ku lihat bus nya hampir mirip kaya di Indonesia desak-desakan di dalam, no AC, dan yang pasti awas copet 😆
Tapi kalau mau mencari pengalaman bisa juga neh naik bus lokal di Yangon, untuk menuju Pagoda Shwedagon kalian bisa tunggu bus di Bunderan Sule Pagoda (dari hotelku hanya jalan 10menit) dan cari bus yang ada tulisan "Omni Focus Kabar Aye Pagoda Road Route". Untuk harga tiket bus nya akut kurang tau ya.
Rekomendasi naik bus lokal menuju Shwedagon Pagoda |
Tapi kalau ingin naik taksi online bisa juga jadi alternatif kemarin saya kena biaya dari Hotel ke Shwedagon Pagoda 2400 kyat atau sekitar 24.000 IDR. Dan kemarin aku ada sedikit tambahan biaya parkir di depan Pagoda, sebenarnya bisa saja sih turun di depan gerbang Pagoda jadi gak kena biaya tambahan parkir.
SHWEDAGON PAGODA
Sesampainya di Shwedagon Pagoda, untuk foreigner ada loket tersendiri yaitu loket foreigner dan Harga Tiket masuk untuk foreigner sekitar 10.000 kyat atau setara 100.000 IDR dan harga tiket ini, kita juga dapat neh handuk basah dan air mineral 1 botol.
Setelah membeli tiket, khususnya foreigner diharuskan sewa longyi dikenakan biaya deposit 10.000 kyat setara 100.000 IDR. Jika nanti kita sudah keluar dari Pagoda, longyi ini akan dikembalikan dan duit kita juga akan dikembalikan.
Shwedagon Pagoda ini luas banget dan banyak pagoda-pagoda di dalamnya tapi yang paling "gong" nya ya Pagoda yang paling besar dan berlapis emas yang letaknya di area tengah Pengunjung pagoda ini kebanyakan warga lokal yang ingin beribadah dan sisanya turis yang memang ingin berswafoto dan melihat-lihat kemegahan pagoda-pagoda yang ada disini.
Untuk yang ingin berswafoto disini di harapkan jangan berisik ya dan tetap jaga etika karena hampir kebanyakan di Pagoda ini diisi oleh warga lokal yang sedang beribadah. Jangan sampai kedatangan kita mengganggu mereka yang sedang ibadah.
Disini juga bisa kalian jumpai monk atau biksu, disini pun tidak hanya biksu lelaki aja tapi ada biksu wanita. Oh iya ada perbedaan nama antara biksu wanita dan pria menurut wikipedia. Bila yang pria disebut biksu atau bhikkhu, maka yang wanita disebut biksuni atau bhikkhuni. Dan disini juga kemarin aku jumpai biksu kecil. Lucu sekali..
Aku sarankan untuk kalian yang ingin berkunjung ke Shwedagon Pagoda datanglah pagi-pagi karena saking luasnya jadi nggak cukup hanya 1 jam kalian mengelilingi Pagoda ini. Shwedagon Pagoda buka setiap hari dari jam 04.00 - 22.00 (waktu Myanmar), bisa buka link ini
DOWNTOWN YANGON
Kalau masih ada waktu, boleh neh melipir ke area Downtown dekat Sule Pagoda. Area Downtown ini merupakan pusat bisnis, pusat perdagangan, dan juga pusat kulineran juga. Disini juga banyak hostel-hostel murah, biasanya para backpacker-backpacker yang datang ke Yangon pasti menginap di sini.
Aku paling suka dengan bangunan gedung-gedung di area Downtown ini mengingatku akan pecinan kota Jakarta yang ada di Glodok. Ruko-ruko dengan bangunan tinggi-tinggi banyak jendela-jendela tapi sedikit old. Rata-rata disini mereka menjadikan ruko-ruko ini tempat usaha sekaligus rumah mereka.
Oh iya area Downtown ini lebih di kenal namanya dengan sebutan angka dan dibelakangnya ditambahkan "th" misalnya 1th street atau 37th street.
Nah aku saranin lagi kalau sudah sampai ke area Downtown, cobain jajanan yang ada di area Downtown ini. Ada mohingga yang wajib kamu cobain, makanan ini cocok dijadikan sarapan.
Mohinga ini terdiri dari campuran bihun yang disajikan dengan kuah ikan yang sangat kental dilengkapi dengan gorengan (bentukannya seperti cakwe) dan batang pisang. Rasanya sih enak dan seger kuahnya hanya saja batang pisang ini yang tidak cocok dilidahku.
Tapi ini aku merekomendasi kalian wajib makan mohinga kalau lagi di Myanmar.
SULE PAGODA
Kalau sudah di Downtown, jangan lupa mampir ke bundaran Sule Pagoda. Kalau mau main ke dalam Pagoda nya juga boleh. Harga tiketnya sekitar 5.000 kyat atau setara 50.000 IDR. Jangan tanya yah di dalamnya bagaimana karena kemarin aku nggak masuk ke dalam Sule Pagoda soalnya biar irit uang kyat, hehe
Masih ada aktivitasku di Kota Yangon, jangan lupa baca postingan ku yang selanjutnya ya..