Dari rincian diatas, terlihat pengeluaran pre-vacation memang menjadi pengeluaran paling besar karena apa? Karena itu terdiri dari Tiket Pesawat (Return), Biaya Visa, Sewa Modem, Bagasi. Namun semuanya belum dikategorikan untuk biaya hidup selama trip ke Jepang. Masih ada pengeluaran-pengeluaran saat vacation yang memakan pengeluaran terbesar. 

Coba kita bahas satu-satu ya biar tahu mana yang bisa dipress lagi dan tidak menghabiskan budget terlalu banyak.

1. Pengeluaran Pre-Vacation.

Pengeluaran ini aku klasifikasi menjadi pengeluaran pre-vacation, yaitu pengeluaran yang harus dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan, mencakup:

a. Tiket PP Jakarta - Haneda

Kemarin tiket PP aku dapatin seharga 5jt per orang dengan rute Jakarta - KL - Haneda. Dan balik pun sama rutenya Haneda - KL - Jakarta. Ini bisa diminimalisir dengan memanfaatkan tiket promo dan tergantung hoki kamu. Biasanya yang promo bisa dapat 3,5jt sudah tiket bolak balik.

b. Bagasi.

Bagasi kemarin kita beli untuk buat pulangnya karena memang takut kita kebanyakan beli oleh-oleh dan buat jaga-jaga daripada overload dan gak boleh masuk cabin. Jadi kami beli 40kg buat bertiga (share dengan teman) 1,8jt dan itu per orang kena 600rb.

c. Sewa Modem

d. Biaya Visa
 

2. Pengeluaran Saat Vacation.

Untuk pengeluaran saat vacation aku kategorikan menjadi empat kategori yaitu biaya transportasi, meals, akomodasi, dan biaya miscellaneous. Dan diantara empat kategori bisa kita lihat mana yang masih bisa dipress biayanya.

1. Tranportation

Untuk tranportasi di Jepang, saya kebanyakan menggunakan train selama di Jepang. Dan menurutku biaya train di Jepang sangatlah mahal. Misalnya jarak dekat saja seperti dari Shin Okubo Station ke Harajuku Station harganya Y160 kalau dirupiahkan sekitar Rp. 21,280 padahal jaraknya sangat dekat 4 menit saja dan station selanjutnya dari Shin Okubo yah Harajuku Station. Kalau dibandingin di Jakarta, Tiket kereta api Jakarta-Bogor aja hanya Rp.6.000,- padahal itu sudah melewati beberapa station menurut saya tetap mahal.

Sinar mentari yang malu-malu diantara gedung bertingkat

Tapi bagaimanapun, untuk transportasi pilihan train lebih murah dibanding transportasi lainnya seperti taksi ataupun bus, selain itu kelebihannya adalah lebih ontime dan nyaman juga. So, untuk biaya transportasi sepertinya agak susah untuk dipress karena memang  ongkos trainnya sudah fix.

Dan saranku, sebelum kamu menggunakan train di Tokyo, sebaiknya kalian membeli PASSMO/SUICA - kartu digital yang bisa kamu gunakan selama menggunakan train di Tokyo jadi sebelum naik train tinggal tap tap saja. Kartu PASSMO/SUICA bisa kamu beli di setiap Bandara di Jepang, kemarin saya beli di Bandara Haneda dengan harga Y2.000 dengan saldo Y1.500, dan kemarin sempat isi 3x di station Tokyo.

Kalau berpergian hanya di Tokyo (seperti saya), menurutku sangat perlu kamu beli kartu PASSMO/SUICA untuk setiap ttain yang ada di Tokyo namun untuk yang mau melakukan perjalanan diluar Tokyo, seperti Osaka, Kyoto, atau Hokaido kamu musti beli JR Pass. JR Pass bisa kamu beli dari Indonesia (tinggal klik ini ) atau beli disana, biasanya di bandara-bandara sudah tersedia loket pembelian JR-Pass.

2. Meals

Untuk makanan di kota Tokyo bisa dikategorikan sedikit tricky menurut gue, karena kalau saya lihat lagi untuk makanan dan jajanan di Tokyo ada yang menurutku mahal tapi seimbang porsinya namun ada sedikit mahal tapi menurutku tidak seimbang. Misalnya seperti makan seporsi Yoshinoya , saya kemarin makan nasi bowl dengan potongan daging pork dan ada kuah soup dan tambahan kimchi (set menu gitu) harganya Y680 kalau dirupiahin Rp.91.770,- dan itu porsinya gede banget lebih gede daripada Yoshinoya di Jakarta. Menurutku sih itu worth it banget ya.

Pie Ikan isi Red Bean

Namun kembali lagi, kalau saya beli jajanan seperti Onigiri yang beli di Seven Eleven di Tokyo harganya Y110 kalau dirupiahkan menjadi Rp.14.630,- yah menurut gue sih sedikit mahal yah kalau dibandingin harga bubur ayam di Jakarta yang lebih mengenyangkan, hehe

Yah ada plus minusnya gitu ya, tapi itu tergantung penilaian masing-masing untuk makanan di Jepang. Kalau aku memang kemarin lebih banyak habis pengeluaran untuk makanan karenan makanan disana enak-enak sih.

3. Accomodations

Biaya akomodasi aku kategoriin seperti biaya penginapan ya, untuk penginapan di kota Tokyo ada yang murah tapi ada juga yang mevvah banget. Kalau gue kemarin sepakat dengan teman-teman untuk ambil penginapan yang gak mahal-mahal banget tapi satu syarat aja yaitu dekat dengan station kereta biar gampang kemana-mana, dan sepakatlah dekat dengan daerah Shinjuku. 

Penginapan kita harganya itu Rp.1,500,000.- per malam. Penginapannya lucu jadi dapat 1 kamar gitu tapi di dalamnya ada 2 bilik kamar gitu. Satu khusus buat gue yang perempuan dan satu kamar lagi buat dua teman cowok gue. Jadi sedikit worth it ya dengan harga mahal tapi tidur bisa nyaman, hehe

Penginapan di kota Tokyo ada juga yang lebih murah dibanding dengan penginapan gue kemarin, cari aja penginapan kapsul yang kisaran harganya 150rb-an sampai 500rb-an disitus-situs penginapan. atau mau yang lebih murah sewa rumah orang lokal yang sekarang lagi digemari oleh para backpackeran.

4. Biaya Miscellaneous

Kalau biaya ini biaya lain-lain atau biaya tidak terduga yang menurutku bisa kamu tambahkan atau gak usah juga gak papa. Saya pun kemarin sempat akhir-akhir memutuskannya lalu saya pikir lagi ambil aja deh sekaligus perlu  juga buat dalam perjalanan. 

Misalnya : Kemarin aku ambil biaya perjalanan one day trip ke Mount Fuji dari salah satu tour agent gitu. Lumayan sih dapat empat destinasi didekat Mount Fuji dan udah ditanggung makan siang, biayanya Rp.1,500.000,- mengikuti kurs yang berjalan ya.

Salah satu Tori yang ada di Tokyo

Dan yang kedua aku mencoba onsen di daerah Odaiba Park, dengan harga Y3.500 kalau dirupiahin Rp.465,500,- sebenarnya harga onsen itu sendiri hanya Y2.500 namun karena didalamnya ada restaurantnya dan kita bisa makan didalamnya tapi harganya dibedakan cuma satu pembayaran ya totalnya jadi Y3.500.

Jadi menurutku, dari pengeluaran-pengeluaran saat vacation diatas ada beberapa yang mungkin masih bisa dipress ada juga yang sedikit agak susah. Tapi itu semua tergantung bagaimana kalian saat trip. Hedon kah atau sangat-sangat backpackeran?

Kalau gitu tunggu apa lagi, berpetuanglah!!

Ada juga cerita perjalananku di Jepang lainnya :

1. 10 Destinasi Wisata Gratis di Tokyo ( Japan Trip ) 

2. Itinerary 5 hari di Tokyo (Japan Trip) 

FOLLOW ME HERE

INSTAGRAM : @winnievelia

TWITTER : @winnivelia

Selamat Jalan-jalan,

Winnie