Kalau ke Bintan, jangan lupa nyobain Gonggong dan Otak-otak
By CERITA WINNIE BLOG - May 17, 2018
Kemarin sebelum ke Bintan, sepupu gue sempat bilang "nanti kalau sudah sampai Bintan, jangan lupa nyobain otak-otaknya"
"Oke, oke" sahut gue.
Saat gue sampai di Tanjung Uban, waktu sudah mendekati jam makan siang, Pak Iwan (driver yang membawa kami) pun mengajak kami untuk menyantap makan siang dulu baru setelah itu mengeksplore. Pak Iwan bilang, di Bintan yang terkenal makanan khasnya itu "Gonggong"
bahkan disini ada loh patung Gonggong-nya, sahut Pak Iwan.
Yah namanya masih di daerah kepulauan jadi ya ciri khas masakan disini seafood lagi. Padahal kemarin di Batam, seharian makan yang berbahan dasar ikan juga.
Baca Juga : Jika ke Batam, Enaknya kemana aja ya?
Baca Juga : Jika ke Batam, Enaknya kemana aja ya?
Gonggong |
Sebenarnya kemarin di Batam, kami sudah mencoba "gonggong" cuma siang ini gue pesan lagi menu gonggong. Gonggong ini sejenis kerang yang banyak banget ditemui di perairan Kepulauan Riau makanya gonggong menjadi ciri khas masakan disini. Menyantap gonggong nggak menggunakan bumbu apapun, disini biasanya hanya direbus dan disantap dengan sambal khas dari Kepulauan Riau. Rasanya kenyal-kenyal gitu, enak pokoknya!
Tapi kalau makan gonggong jangan kalap ya guys, karena yang saya tahu gonggong ini mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Jadi hati-hati buat kamu yang udah punya riwayat kolesterol, secukupnya saja menyantap kerang ini.
Harga gonggong disini bervariasi dan kamu bisa nawar, kita bisa beli perkilo dan biasanya mereka menjajakannya gonggong disini masih fresh dan jika ada pengunjung yang mau makan gonggong bisa membelinya dulu baru setelah itu mereka masak/rebus lalu disajikan.
Isi dalam gonggong |
Jangan lupa beli otak-otak "gesek"
Dihari kedua kami di Bintan, karena kami kemarin nggak sempat mencoba otak-otak khas Bintan di dekat pelabuhan. Pagi ini Pak Iwan berjanji mau ajak kami untuk mencoba otak-otak yang paling enak di sini.
Nggak berapa lama, mobil pun berhenti didepan sebuah warung kecil.
"Coba itu ada yang jual otak-otak. beli dikit aja dulu nanti saya ajak lagi beli otak-otak yang lain" sahut Pak Iwan.
Saya pun menurutinya dan membeli otak-otak 10 biji saja. Setelah itu, kami langsung bertolak ke tempat lain. Kira-kira 10 menitan mobil kami pun berhenti lagi. Di depan jalan, ada berjejer rumah tua gitu dan didepan rumah itu terlihat pemanggang untuk bakaran dan beberapa otak-otak sepertinya ini otak-otak kedua yang mau ditunjukkan oleh Pak Iwan. Dan benar saja, Pak Iwan bilang otak-otak berasal dari kampung ini namanya kampung gesek. Dan kalau mau dibeli sedikit aja biar jadi perbandingan sama otak-otak yang tadi baru beli.
Beruntungnya beli otak-otak disini boleh ditester dulu sebelum beli. Dan pas gue rasa, rasanya enak banget sangat berbeda dengan otak-otak yang tadi dirasa dan otak-otak di Batam (menurutku). Ini teksturnya lebih padat dan rasanya lebih gurih dan enak banget deh.
Varian otak-otaknya juga banyak, selain olahan ikan ada juga sotong dan cumi. Selain otak-otak, warung ini menjual nasi lemak dan kemarin gue sempat mencobanya dan rasanya enak banget. Ini pertama kalinya sih gue makan nasi lemak tapi nggak tau kenapa gue jadi suka banget.
Biasanya kan orang-orang kalau ke Bintan, beli otak-otak dekat pelabuhan atau di daerah Kijang. Cobain deh di kampung gesek rasanya nggak nyesel buat beli banyak. Kemarin aja gue beli lagi buat oleh-oleh di Jakarta.
Harga otak-otaknya Rp.1.000/satuan dan nasi lemaknya perbungkus Rp. 10.000
Cobain Juga Kuliner di Akau Potong Lembu
Nah kalau malam harinya, enaknya cari makan di daerah kota Tanjung Pinang. Nama tempatnya memang lucu namanya "akau potong lembu", entah kenapa namanya potong lembu tapi yang saya tau itu nama jalannya yaitu jalan potong lembu.
Sedikit lucu sih memang tapi saya mau bahas di akau potong lembu ini banyak sekali jajanan atau kuliner khas Tanjung Pinang. Di Akau Potong Lembu ini, kalau siang hari tempat ini seperti jalan raya biasa yang disamping kiri kanan ada pertokoan gitu mirip seperti di Jakarta kaya Pasar Pagi Glodok tapi kalau sore hari sekitar jam 18.00 sepanjang jalan ditutup dan toko-toko berubah menjadi tenda-tenda penjual makanan.
Dan lucunya yang berjualan disini banyak jenis makanannya. Mulai dari yang non halal dan halal jadi satu, nggak ada yang membatasi. Hebat yaa.
Biasanya untuk yang jenis masakan non halal di tiap tendanya ditulis "makanan non halal" jadi bisa ketahuan masakan yang mau dipesan non halal atau halal. Dan kebanyakan sepanjang saya melihat-lihat jajanan ini rata-rata non halal ya. Mungkin yang halal cuma 30% aja, hehehe
Jenis makanan disini bervariasi, ada sate padang, nasi goreng yang halal atau nonhalal, bakmi yamin, mie ayam, dan yang paling banyak sih dijual bakut. Tapi untuk minumannya cobain deh teh tarik asli tanjung pinang. Enak pake banget. Soal harga, standar aja harganya dan biasanya sudah tertera di papan depan tenda.
Regards
Winnie
0 Comments