Akhir tahun kemarin masih ada sisa cuti bingung mau kemana, mikir-mikir pengen jalan-jalan tapi yang low budget dan akhirnya nemu perjalanan ke Jogja. Cari-cari tiket promo dan gak dapat, tapi dapatnya tiket pesawat yang menurut gue sih masih hitungan standart. dan gak pakai mikir panjang lagi gue beli lah itu tiket. kali ini jalan-jalannya bersama keluarga, ada nyokap & bokap gue dan satu ponakan gue yang lagi libur sekolah.
Sejujurnya ini yang ke-3x nya saya ke kota budaya ini. Tapi namanya kota Jogja, walau sudah berkali-kali ke sini tetap saja gue gak pernah bosan dan selalu ada wisata baru di Jogja.
Sesampai di kota Jogja kami disambut oleh hujan angin, jadilah kami kebasahan semuanya. Dan lucunya di Bandara Adisucipto tidak ada sama sekali bis-bis yang mengantar penumpang yang baru turun dari pesawat menuju bandaranya. Padahal waktu itu hujan deras banget dan cuma dikasih sebuah payung. Padahal saya pikir bandara Adisucipto sudah harus dimasukkan ke dalam Bandara Internasional. Tapi mungkin masih banyak yang harus dibenahi terutama bis pengantar penumpang juga harus diadakan.
Di Bandara, kami akan dijemput oleh sepupuku dan temannya, jadi mereka ini lah yang nanti akan menemani kami mengeksplore kota Jogja. Hari pertama, kami akan menginap di daerah Cangkringan, Kaliurang. Karena hari pertama kami akan mengunjungi wisata yang ada di daerah Merapi. termasuk mengunjungi Makam Mbah Maridjan yang merupakan juru kunci Gunung Merapi.
Sesampai di kota Jogja kami disambut oleh hujan angin, jadilah kami kebasahan semuanya. Dan lucunya di Bandara Adisucipto tidak ada sama sekali bis-bis yang mengantar penumpang yang baru turun dari pesawat menuju bandaranya. Padahal waktu itu hujan deras banget dan cuma dikasih sebuah payung. Padahal saya pikir bandara Adisucipto sudah harus dimasukkan ke dalam Bandara Internasional. Tapi mungkin masih banyak yang harus dibenahi terutama bis pengantar penumpang juga harus diadakan.
Di Bandara, kami akan dijemput oleh sepupuku dan temannya, jadi mereka ini lah yang nanti akan menemani kami mengeksplore kota Jogja. Hari pertama, kami akan menginap di daerah Cangkringan, Kaliurang. Karena hari pertama kami akan mengunjungi wisata yang ada di daerah Merapi. termasuk mengunjungi Makam Mbah Maridjan yang merupakan juru kunci Gunung Merapi.
Selamat Pagi dari Desa Cangkringan, sudah saya jelaskan sebelumnya, jadi saya semalam menginap di rumah temannya sepupuku, namanya Pak Sabar, kami dijamu dengan baik oleh Pak Sabar & Keluarga, dan pagi ini kami akan memulai perjalanan kami yaitu wisata Merapi.
Untuk memasuki kawasan wisata merapi, wisatawan diwajibkan menggunakan jeep. Kenapa harus jeep? karena medan yang harus dilalui bebatuan, menanjak dan banyak lobang-lobang besar. Tapi karena kami bersama Pak Sabar, seseorang yang sangat dikenal di desa cangkringan jadinya kami tidak perlu menyewa jeep. hihi (beruntung banget yah).
Perjalanan menuju Petilasan Mbah Maridjan |
disini yang parkir bukan mobil sedan tp jeep :D |
Bukan hanya itu juga keberuntunganku, untuk tiket masuk kawasan merapinya pun kami tidak perlu membayarnya karena lagi-lagi Pak Sabar dikenal sama masyarakat sini, hehehe (lumayan lagi).
Cuaca saat itu memang kami diridhoi, hehe soalnya kemarin jogja hujan sepanjang hari tapi saat ini cuaca jogja cerah, diridhoi kan, hehe.
Perjalanan menuju kampung mbah maridjan ini memang medannya sulit, untung saja Pak Sabar sudah mahir bolak-balik kesini. berkali-kali perut rasanya dikocok akibat medan jalannya yang sulit.
Dan sampailah kami di petilasan kampung Mbah Maridjan.
1. Petilasan Mbah Maridjan.
Awal memasuki petilasan, kami diarahkan ke sebuah pendopo yang beraksitektur Jawa kental, di pendopo ini wisatawan di hadapkan oleh sebuah artikel tentang sejarah Gunung Merapi, dan ada juga foto-foto kedahsyatan meletusnya Gunung Merapi tahun 2010 silam.
Disini kita diarahkan kesebuah teras rumah gitu yang dimana terdapat foto-foto kedahsyatan Gn. Merapi, dan foto-foto relawan-relawan yang menjadi korban kedahsyatan Gn. Merapi dan juga ada sebuah makam kecil yang di atasnya ada foto Mbah Maridjam. Aku pikir itu makamnya Mbah Maridjam ternyata kata Pak Sabar ,itu bukan makamnya tapi disitulah para relawan menemukan Mbah Maridjam sudah tewas dan dalam keadaan bersujud.
1. Petilasan Mbah Maridjan.
Awal memasuki petilasan, kami diarahkan ke sebuah pendopo yang beraksitektur Jawa kental, di pendopo ini wisatawan di hadapkan oleh sebuah artikel tentang sejarah Gunung Merapi, dan ada juga foto-foto kedahsyatan meletusnya Gunung Merapi tahun 2010 silam.
Disini kita diarahkan kesebuah teras rumah gitu yang dimana terdapat foto-foto kedahsyatan Gn. Merapi, dan foto-foto relawan-relawan yang menjadi korban kedahsyatan Gn. Merapi dan juga ada sebuah makam kecil yang di atasnya ada foto Mbah Maridjam. Aku pikir itu makamnya Mbah Maridjam ternyata kata Pak Sabar ,itu bukan makamnya tapi disitulah para relawan menemukan Mbah Maridjam sudah tewas dan dalam keadaan bersujud.
2. View Gunung Merapi.
Setelah puas, Pak Sabar mengajak kami ke sebuah tempat katanya dari situ kita bisa melihat Gunung Merapi. Dari petilasan Mbah Maridjan agak kesamping nanti ada turunan lalu melewati seperti tanah lapang tapi penuh dengan batu-batuan hitam yang besar. Dan benar dari situ kita benar-benar bisa melihat Gunung Merapi.
Dan kata Pak Sabar, tempat ini juga merupakan jalannya lahar panas dari Gunung Merapi makanya banyak batu-batuan besar dimana batu-batu besar ini muntahan dari Gunung Merapi. Amazing ada juga loh batu sangat tinggi dan besar bahkan tingginya melebihi tinggi manusia pada umumnya.
3. Batu Alien.
Dan agak menanjak lagi, kami menemukan batu sangat besar. kata Pak Sabar batu ini biasa disebut batu alien tapi juga bisa dibilang batu berkepala manusia.
Saya sempat bertanya sama Pak Sabar, ini batu dari mana asalnya? dan kata Pak Sabar lagi-lagi dari Gunung Merapi, jadi kalau dia (Gunung Merapi) batuk-batuk ya yang keluarnya batu-batu segede ini.
Wooowwwww..!!!.
4. Taman Kaliurang.
Setelah puas-puasin maen di Wisata Merapi, masih di daerah Kaliurang, ada taman lampion gitu, namanya Taman Kaliurang.
Kami sempat mampir sebentar disini, biaya masuknya hanya Rp. 6.000/orang. parkir mobil Rp. 5.000 untuk mobil dan motor Rp. 3.000.
Masuk ke dalam Taman Kaliurang, pertama-pertama kami melewati lampion-lampion hasil kreasi masyarakat sini (kata Pak Sabar) mungkin kalau siang hari kurang mantab ya tapi kalau malam hari pasti bagus deh kaya ala ala Taman Lampion yang ada di Batu Night Spectakuler.
Rata-rata lampion disini berbentuk bunga-bunga, selain lampion bunga disini juga ada taman bermainnya, dan yang uniknya taman bermainnya berlatar belakang pemandangan gunung merapi.
Disebelah kanannya ada sebuah menara, saya sempat naik ke menaranya, ternyata diatas menara ini disediakan tempat duduk untuk mandang-mandang Gunung Merapi dari atas. Hmmm jadi makin betah di Kaliurang, hehe.
Tapi perjalananku di Jogja belum sampai disini, saya akan bercerita di blog ku selanjutnya untuk perjalanan eksplore kota pelajar ini. Jangan lupa ya aku selalu mengingatkan untuk tetap jaga kebersihan tempat wisatanya biar kelak anak cucu kita bisa merasakan alam indonesia juga. 😉
Salam
Winnie
Setelah puas, Pak Sabar mengajak kami ke sebuah tempat katanya dari situ kita bisa melihat Gunung Merapi. Dari petilasan Mbah Maridjan agak kesamping nanti ada turunan lalu melewati seperti tanah lapang tapi penuh dengan batu-batuan hitam yang besar. Dan benar dari situ kita benar-benar bisa melihat Gunung Merapi.
Dan kata Pak Sabar, tempat ini juga merupakan jalannya lahar panas dari Gunung Merapi makanya banyak batu-batuan besar dimana batu-batu besar ini muntahan dari Gunung Merapi. Amazing ada juga loh batu sangat tinggi dan besar bahkan tingginya melebihi tinggi manusia pada umumnya.
foto-foto di antara batu-batuan yg dihasilkan oleh Gn. Merapi |
gagahnya Gn. Merapi |
3. Batu Alien.
Dan agak menanjak lagi, kami menemukan batu sangat besar. kata Pak Sabar batu ini biasa disebut batu alien tapi juga bisa dibilang batu berkepala manusia.
Saya sempat bertanya sama Pak Sabar, ini batu dari mana asalnya? dan kata Pak Sabar lagi-lagi dari Gunung Merapi, jadi kalau dia (Gunung Merapi) batuk-batuk ya yang keluarnya batu-batu segede ini.
Wooowwwww..!!!.
siluet |
sayang, batunya udah banyak coretan yg dibuat orang-orang yang tdk bertanggung jawab :( |
4. Taman Kaliurang.
Setelah puas-puasin maen di Wisata Merapi, masih di daerah Kaliurang, ada taman lampion gitu, namanya Taman Kaliurang.
Kami sempat mampir sebentar disini, biaya masuknya hanya Rp. 6.000/orang. parkir mobil Rp. 5.000 untuk mobil dan motor Rp. 3.000.
Masuk ke dalam Taman Kaliurang, pertama-pertama kami melewati lampion-lampion hasil kreasi masyarakat sini (kata Pak Sabar) mungkin kalau siang hari kurang mantab ya tapi kalau malam hari pasti bagus deh kaya ala ala Taman Lampion yang ada di Batu Night Spectakuler.
Rata-rata lampion disini berbentuk bunga-bunga, selain lampion bunga disini juga ada taman bermainnya, dan yang uniknya taman bermainnya berlatar belakang pemandangan gunung merapi.
Disebelah kanannya ada sebuah menara, saya sempat naik ke menaranya, ternyata diatas menara ini disediakan tempat duduk untuk mandang-mandang Gunung Merapi dari atas. Hmmm jadi makin betah di Kaliurang, hehe.
Tapi perjalananku di Jogja belum sampai disini, saya akan bercerita di blog ku selanjutnya untuk perjalanan eksplore kota pelajar ini. Jangan lupa ya aku selalu mengingatkan untuk tetap jaga kebersihan tempat wisatanya biar kelak anak cucu kita bisa merasakan alam indonesia juga. 😉
banyak bunga-bunga (ala ala syahrini) |
taman lampion, kaliurang |
Taman Bermain berlatar belakang Gn. Merapi |
Salam
Winnie
0 Comments