Gunung Batu, Jonggol |
Selalu gak pernah bosan mencari kesegaran dari rutinitas kerja, maka liburanlah salah satu obat paling pas. Bener nggak?
Kalau prinsip gue mah, liburan itu nggak perlu mahal dan jauh, yah boleh sih sekali-kali jauh asal memang dana kamu mencukupi ya tapi kalau nggak mencukupi bisa neh pakai cara liburan gue.
Kemarin itu gue berencana ngajak dua teman gue namanya Agung dan Reni untuk mengeksplore daerah Jonggol dan sekitarnya. Tapi niat pertama pengen banget naik Gunung Batu.hahaha
Walau sejujurnya, gue tuh suka nggak kuat loh trekking-trekking gitu. Kemarin aja waktu gue di Flores, gue sempat mundur naik bukt yang di Pulau Kelor. Tapi nggak tai kenapa kemarin itu sok-sok an ngajak teman buat nanjak Gunung Batu.
Padahal mah pas sampai disana langsung jiper lihat tingginya tuh gunung, hahaha.
Padahal mah pas sampai disana langsung jiper lihat tingginya tuh gunung, hahaha.
Gunung Batu ini memang nggak tinggi-tinggi banget. Ketinggiannya itu sekitar 875mdpl. Tapi kalau gue mah, mau itu 2000mdpl atau 800an mdpl tetap aja yang namanya naik gunung langsung jantung deg-degan terus langsung sifat pesimis gue keluar "Sanggup nggak ya gue nyampe diatas", hahaha.
Sampai di tujuan, gue dan dua teman gue kebingungan. "Ini kita beneran langsung aja neh naik keatas" sahut teman gue Agung. Karena memang keadaan di sekitar kami sepi, nggak ada satu pun orang yang lewat dan dimana-mana cuma pohon pohon yang tinggi. Gue pun menyahut "ya lanjut aja".
Dan beruntungnya ada dua orang yang kebetulan lewat, kita pun sok akrab gitu dan tanya "mau naek gunung batu juga ya" dan untungnya mereka juga menyambut kami "iya" sahut mereka. Kami pun meminta mereka untuk naik bareng. Dan suatu keberuntungan lagi mereka dengan senang hati mau naik bareng bersama kami.
Oiaa,, dua orang lelaki itu namanya Mas Yogi dan Mas Deny. Dia teman baru kami saat itu. Dan kami pun naik sama-sama menuju Pos 1 Gunung Batu. Masuk ke dalam, ada bapak-bapak yang sudah menunggu di Pos 1, dia meminta bayaran setiap pengunjung yang hendak naik keatas. Katanya bayar tiket masuk dulu, tiket masuknya sebesar Rp.5.000,-.
Temanku pun mengajak lagi buat lanjutin perjalanan. Dan gue pun mengiyakan karena gue rasa gue udah mulai enakan jantungnya. Lanjut perjalanan dengan tanjakan lagi. Dan kali ini tanjakannya lebih dahsyat dan lebih panjang tapi sesekali dapat jalanan datarnya. Tapi lebih banyak tanjakan. Disitu sumpah jantung gue makin berdebar kencang dan gue pun bilang ke Agung "gue nggak sanggup musti istirahat lagi".Tempat paling enak buat istirahat |
Kalau viewnya kaya begini mah bikin betah |
Awal-awal trekking, jalanannya tanah merah dan karena berhubung semalam sepertinya daerah Jonggol abis diguyur hujan jadi sedikit becek. Salah banget waktu itu gue memakai sepatu semi sport. Tapi untungnya ada jalan setapak yang masih dialasi rerumputan. Dan gue sempat ketinggalan dari rombongan gue tapi untungnya gue masih ditungguin juga sih, hahaha.
Diawal-awal trekking, almost jalanannya tanjakan terus ya, sampai akhirnya kamu sampai diatas, disitu kamu bisa melihat kota Jonggol dari atas bukit dan ada sebuah pohon besar. Disitu pun gue meminta tenan-teman gue untuk beristirahat. Jantung rasanya mau copot cyinn,, deg degan banget. Maklumlah anak laut maen ke gunung ya begini jadinya. Apalagi sebelum kesini nggak ada persiapan olahraga jadinya gue cepat capek.
Diawal-awal trekking, almost jalanannya tanjakan terus ya, sampai akhirnya kamu sampai diatas, disitu kamu bisa melihat kota Jonggol dari atas bukit dan ada sebuah pohon besar. Disitu pun gue meminta tenan-teman gue untuk beristirahat. Jantung rasanya mau copot cyinn,, deg degan banget. Maklumlah anak laut maen ke gunung ya begini jadinya. Apalagi sebelum kesini nggak ada persiapan olahraga jadinya gue cepat capek.
Duduk duduk dibawah pohon begini memang adem banget sambil memandangi kota Jonggol. Tapi di dalam hati sempat bergumam, pasti diatas viewnya lebih bagus lagi.
Lebih diatas lagi lebih cantik lagi viewnya |
Muka lelah tapi happy lihat view dibelakang kami |
Dan karena berhubung ga enak juga dengan Mas Yogi dan Mas Denny yang harus menunggui kami bertiga lagi, kami pun bertiga memutuskan mempersilahkan Mas Yogi dan Mas Denny melanjutkan perjalanannya duluan dan nggak usah menunggu kita bertiga. Sempat sih mereka bilang nggak papa kok ditunggu tapi kita tetap aja nggak enak, kita pun mempersilahkan mereka untuk duluan. Dan kami bertiga istirahat sebentar.
Setelah kami rasa mendingan dan sudah kembali staminanya, kami pun melanjutkan perjalanan lagi dan kali ini tanjakkannya makin menantang. Di hadapan kami, udah ada seutas tali tambang. Oh My God artinya kita musti naik dengan menggunakan seutas tali. Temanku Agung sempat bergumam "yakin neh kita naik? Kalian berdua sanggup?". Gue sama Reni pun saling pandang. Nggak berapa lama, ada sekelompok anak laki-laki dibelakang kami. Kami pun mempersilahkan mereka duluan maksudnya pengen lihat bagaimana cara naik yang benar soalnya takut salah salah malah jadi petaka. Dan kami pun lagi-lagi sok akrab dan meminta bantuan agar kita ikut dibantu buat naik. Beruntung mereka pun membantu.
Untungnya setiap orang yang kita jumpai baik semua ya dan mau saling bantu. Kami bertiga pun sangat-sangat terbantu. Dan bukan hanya disitu aja men tanjakan yang menggunakan seutas tali, untuk yang kedua kali kami dihadapkan seutas tali lagi. Kali ini koltur tanahnya sedikit terjal tapi belum terlalu terjal seperti di Flores. Berdasarkan pengalaman gue kemarin yang gagal naik bukit di Pulau Kelor. Kali ini gue mau berusaha banget untuk tidak mau gagal kedua kalinya, gue ingin benar-benar bisa sampai atas tapi perlahan-lahan.
Kota Jonggol terlihat dari sini |
Perjuangan banget untuk naik keatas harus menggunakan tali tambang |
Bak pendaki profesional, sedikit demi sedikit tanjakkan gue lewati. Dan sampailah gue di peristirahatan kedua. Ternyata makin keatas makin kece pemandangannya. Semakin penasaran dan bersemangat banget gue untuk naik lagi. Di peristirahatan kedua, gak butuh lama untuk istirahat, gue bersama kedua teman gue ini dan sekelompok laki-laki yang tadi, kami mencoba langsung naik lagi dan kali ini menurut gue trekkingnya makin sadis, kemiringannya mungkin sudah 45 derajat dan disini bukan tanah lagi yang jadi pijakannya tetapi batu. Mungkin ini juga kali yang dinamakan gunung ini gunung batu. Tapi disini gue musti hati-hati karena memang batu-batunya sedikit licin.
Disini kami benar-benar harus kerjasama banget satu sama lain. Ada yang harus jaga-jaga diatas untuk menarik kami dan ada juga yang menjaga dibawah untuk mengangkat tubuh kami. Untung kita tidak hanya bertiga tapi ada mereka (sekelompok laki-laki itu) yang membantu kami. Satu batu dua batu tiga batu dan sampailah gue diatas. Anddd I'm on the top. Sumpahh makin diatas makin kece banget pemandangannya. Duduk-duduk sambil menikmati pemandangan dari atas itu gak bisa digambarkan.
Happy! We are on the top |
Bendera Merah Putih diatas puncak Gunung Batu |
Dan tadaaa kami pun bertemu lagi dengan Mas Yogi & Mas Denny (dua lelaki yang sempat bareng dengan kami dibawah tadi). Kami pun duduk-duduk sambil istirahat bareng. Gak terasa hari sudah semakin sore, angin disini pun makin kencang dan mendung. Mas Yogi pun mengajak kami untuk segera turun karena takut keburu hujan dan nanti agak susah turunnya.
Naik tadi kan PR banget ya turun pun juga PR buat kami. Karena memang kita harus turun dengan menggunakan tali tambang itu lagi. Dan beruntungnya, kami memang bertemu dengan orang-orang yang sangat baik dan saling bantu. Ibarat peribahasa susah senang selalu bersama. Kami turun tetap harus bergantian karena banyak juga orang-orang yang baru mau naik keatas. Disini gue musti merangkak dan berpegangan pada tali tambang. Tetap harus hati-hati dalam menuruni gunung ini karena salah-salah kita bisa langsung jatuh kebawah. Sampai akhirnya kami sudah di peristirahatan pertama dan Puji Tuhan cuaca masih cerah.
Senang banget gue bersama lainnya selamat sampai dibawah dan puas banget punya pengalaman baru dan teman baru pastinya. Terima Kasih saya ucapkan untuk Mas Yogi & Mas Denny semoga alam mempertemukan kita lagi ya ^.^
Lelah, letih terbayar sudah dengan pemandangan kece kaya gini |
Tips untuk yang mau naik Gunung Batu Jonggol :
1. Untuk mencapai lokasi gunung batu nggak susah-susah banget kok, karena sudah ada papan petunjuk yang mengarah kesana. Patokannya tidak jauh dari Perumahan Citra Indah yang di Jonggol lurus aja ikutin jalan besarnya aja. Nanti tanya-tanya aja dengan warga lokal sana lokasi Gunung Batu Jonggol. Atau kalau bingung bisa menggunakan google maps (seperti gue kemarin).
2. Untuk yg membawa kendaraan roda empat dan dua gak usah kuatir juga mau parkir dimana, karena sudah disediakan parkir khusus untuk pengunjung yang mau ke Gunung Batu. Biaya parkir disini kendaraan roda dua dikenakan biaya 15.000,- untuk kendaraan roda empat dikenakan biaya 30.000,-.Di dalam kita dikenakan biaya masuk tiap orang 5.000,-.
3. Naik Gunung Batu nggak usah kuatir takut kesasar di dalam hutan karena overall Gunung Batu ini nggak semuanya hutan seperti gunung lainnya. Di Gunung Batu ini, ada papan petunjuknya untuk mencapai puncak. Jadi di dalam Gunung Batu ini hanya ada satu jalur aja kok untuk sampai ke puncak.
4. Nggak perlu jasa porter untuk naik Gunung Batu karena memang gunung ini nggak terlalu tinggi jadi kamu bisa trekking dari pagi dan turun lagi sore hari. Jadi nggak perlu bawa tenda untuk bermalam. Tapi kalau mau bermalam dipuncak boleh aja sih tapi kalau nggak salah kena uang "SIMAKSI"
5. Jangan lupa membawa makanan dan minuman. Saat trekking jangan lupa bawa bekal terutama minuman. Kemarin saya sempat dehidrasi karena kurang bawa persediaan minuman dan malah nggak bawa makanan alhasil perut langsung keroncongan saat naik.
6. Nggak perlu menyediakan baju hangat untuk ke Gunung Batu, trekking di Gunung Batu pakailah baju yang nyaman dan menyerap keringat, ke Gunung Batu Jonggol nggak perlu tuh pakai baju yang berlapis-lapis karena takut kedinginan pas di puncak. Karena naik gunung batu ini kamu bisa tempuh dalam sehari dan cuaca tidak terlalu dingin. Untuk alas kaki gue sarankan sandal gunung atau sepatu gunung biar lebih safety.
7. Tetap jaga kebersihan.
Memang paling enak posisi kalau udah dipuncak menikmati view dari ketinggian sambil ngemil dan ngobrol sama teman-teman. Tapi inget ya guys bawa kembali sampahmu! Karena enak kan kalau pemandangan seperti itu bisa nikmati tanpa ada sampah disekitar :))
Salam
Winnie
0 Comments